15 April 2025 14:54
Serangkai.co.id – Upaya pemerintah dalam menekan angka stunting di Indonesia terus digencarkan. Salah satu langkah konkret adalah melalui program Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil, menyusui, dan balita non-PAUD. Pada Selasa, 15 April 2025, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN, Wihaji, meninjau langsung pelaksanaan program ini di Ilir Barat II, Palembang.
Berikut lima fakta penting dari kunjungan tersebut:
Kunjungan ini dihadiri langsung oleh Mendukbangga Wihaji, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, dan Wali Kota Palembang Ratu Dewa. Ketiganya meninjau langsung proses distribusi MBG dan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi pusat pengolahan makanan sehat di Palembang.
Posyandu Mawar Merah dipilih sebagai lokasi kunjungan karena aktif dalam pelayanan ibu dan anak. Para pejabat melihat secara langsung pembagian paket makanan bergizi kepada ibu hamil, ibu menyusui, serta balita yang belum terdaftar di PAUD. Paket MBG ini berisi makanan bernutrisi tinggi seperti telur, daging, dan sayuran olahan.
Wihaji menegaskan bahwa periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah fase krusial dalam tumbuh kembang anak. MBG menjadi bagian dari strategi nasional untuk memastikan asupan gizi ibu dan anak terpenuhi sejak dini, terutama di daerah dengan angka stunting yang masih tinggi. Dalam sambutannya, Wihaji menyoroti pentingnya kerja sama antara pemerintah pusat, daerah, kader posyandu, dan masyarakat. Ia mengapresiasi Palembang sebagai salah satu kota yang cepat merespons kebijakan pusat dengan membentuk dapur SPPG dan memperkuat jaringan posyandu.
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Posyandu Mawar Merah telah menjangkau puluhan penerima manfaat. Ketua Posyandu, Dede Rosmiyati, menyebutkan bahwa total penerima MBG terdiri dari 48 anak balita, 3 ibu hamil, dan 4 ibu menyusui. Mereka berasal dari wilayah RT 40, 21, dan 16. Menu MBG yang diberikan juga disesuaikan dengan kebutuhan gizi, seperti Nasi, Susu kemasan, Buah pisang, Sayur tumis labu dan jagung dan Ikan fillet saus asam manis. Pemberian menu yang seimbang ini diharapkan tidak hanya menekan angka stunting, tetapi juga membantu pemenuhan kebutuhan gizi harian para ibu dan anak di wilayah tersebut.
Program MBG mendapat respons positif dari para penerima manfaat. Salah satunya Lagesa (30), ibu hamil yang bekerja di salon, mengaku sudah dua bulan mendapatkan bantuan makanan bergizi ini. Meski tidak setiap hari diantar, ia tetap rutin mengambil langsung ke posyandu.
"Baru empat hari ini saja menu MBG ada setiap hari, kami tentu senang, karena dua anak balita saya juga dapat MBG," ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa menu yang diberikan cukup lengkap, bervariasi, dan sesuai untuk kebutuhan gizi ibu hamil. Program ini tidak hanya membantu dari sisi kesehatan, tetapi juga meringankan beban ekonomi.
Refleksi
Program MBG bukan sekadar bagi-bagi makanan, tapi investasi jangka panjang untuk generasi sehat Indonesia. Dengan keterlibatan semua pihak—dari menteri hingga kader posyandu di lapangan—kebijakan ini menunjukkan harapan besar untuk mengentaskan stunting melalui pendekatan yang nyata dan menyentuh langsung masyarakat.
Kanal Sehat
•
25 April 2025
News Update
•
25 April 2025
News Update
•
25 April 2025
Kanal Sehat
•
25 April 2025
BLAST!
•
25 April 2025
Wara Wiri
•
25 April 2025
News Update
•
25 April 2025
News Update
•
24 April 2025
Wara Wiri
•
24 April 2025
News Update
•
24 April 2025
Sport
•
24 April 2025
Ngidang
•
24 April 2025
News Update
•
24 April 2025
Persepsi
•
24 April 2025
Kanal Sehat
•
24 April 2025
News Update
•
24 April 2025
News Update
•
25 April 2025
News Update
•
25 April 2025
Wara Wiri
•
25 April 2025
Kanal Sehat
•
25 April 2025
Kanal Sehat
•
25 April 2025