23 April 2025 15:00
Serangkai.co.id - Parentalk- Perceraian adalah keputusan sulit yang sering kali diambil setelah pertimbangan panjang. Namun, di tengah perpisahan dua hati yang pernah bersatu, ada satu hati kecil yang sering kali tak dianggap: anak. Ia mungkin tak mengerti sepenuhnya konflik apa yang terjadi, tapi ia merasakannya dalam perubahan suasana, dalam tatapan yang mulai menjauh dan dalam rumah yang tak lagi utuh.
Saat hubungan orang tua retak, anak sering kali menjadi penonton yang tak punya pilihan. Menyaksikan luka hati yang bahkan belum bisa ia pahami. Namun, sebagai orang tua kita masih bisa melindunginya dari luka yang lebih dalam. Berikut lima hal penting yang bisa dilakukan agar anak tak ikut jatuh saat rumah tangga berpisah:
Anak bukan hakim yang harus menentukan siapa yang paling benar. Ia punya ruang untuk mencintai ayah dan ibu secara bersamaan. Jangan paksa ia memilih. Cinta anak bukan trofi yang bisa dimenangkan dalam konflik. Biarkan ia tahu, meski kalian berpisah kasih sayangnya pada kalian berdua tetap sah dan diterima
Sering kali karena komunikasi sudah tidak lagi baik, orang tua menyampaikan pesan melalui anak yang tanpa sadar menjadikannya penanggung rasa marah atau kecewa. Padahal, anak tidak seharusnya membawa beban yang tak ia mengerti. Ia butuh ruang aman, bukan menjadi jembatan dari dua sisi yang saling menjauh.
Banyak anak merasa bahwa perpisahan terjadi karena mereka kurang baik, kurang patuh atau terlalu merepotkan. Hal ini bisa menimbulkan luka batin jangka panjang. Sampaikan dengan lembut bahwa perceraian adalah keputusan orang dewasa dan tak ada satu pun kesalahan anak dalam hal ini.
Anak mungkin belum bisa mengungkapkan emosinya dengan sempurna, tapi ia bisa merasakannya. Biarkan ia bertanya, menangis atau marah. Dengarkan dengan hati terbuka. Tunjukkan bahwa perasaannya penting dan valid. Dalam situasi tak menentu, validasi dari orang tua adalah pelukan paling menenangkan.
Ketika rumah berubah, beri anak pegangan melalui rutinitas sederhana bangun di jam yang sama, makan malam bersama atau membacakan dongeng sebelum tidur. Hal-hal kecil ini akan membantunya merasa dunia belum sepenuhnya berubah. Tetaplah hadir dalam bentuk yang ia kenal.
Anak-anak tidak meminta orang tuanya untuk selalu bersama, tapi mereka berharap tetap merasa dicintai utuh, tanpa syarat, tanpa rasa bersalah. Mereka hanya ingin tahu bahwa meski ayah dan ibu memilih jalan berbeda, cinta yang mereka terima tak ikut terbelah.
Jangan jadikan mereka penonton dari pertengkaran yang tak mereka pahami. Jangan biarkan mereka tumbuh dengan luka yang tak pernah mereka ciptakan. Karena satu hal yang pasti, anak tak butuh rumah yang sempurna, hanya hati orang tua yang tetap melindungi.
Refleksi
Anak-anak tak butuh orangtua yang sempurna, mereka hanya butuh orangtua yang hadir yang tetap bisa memberi rasa aman meski hatinya sedang luka. Jika perpisahan harus terjadi, pastikan anak tidak ikut kehilangan rasa utuh dalam cinta.
Kanal Sehat
•
25 April 2025
News Update
•
25 April 2025
News Update
•
25 April 2025
Kanal Sehat
•
25 April 2025
BLAST!
•
25 April 2025
Wara Wiri
•
25 April 2025
News Update
•
25 April 2025
News Update
•
24 April 2025
Wara Wiri
•
24 April 2025
News Update
•
24 April 2025
Sport
•
24 April 2025
Ngidang
•
24 April 2025
News Update
•
24 April 2025
Persepsi
•
24 April 2025
Kanal Sehat
•
24 April 2025
News Update
•
24 April 2025
News Update
•
25 April 2025
News Update
•
25 April 2025
Wara Wiri
•
25 April 2025
News Update
•
25 April 2025
BLAST!
•
25 April 2025