21 April 2025 15:30
Serangkai.co.id –
Sport – Nama Ahmed Al-Kaf, wasit sepak bola asal Oman, kembali menjadi sorotan
dunia. FIFA secara resmi mencoret namanya dari daftar wasit yang bertugas di
Piala Dunia Antarklub 2025. Keputusan ini menjadi puncak dari rentetan
kontroversi, termasuk insiden yang dianggap merugikan Timnas Indonesia saat
menghadapi Bahrain dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026. Pencoretan ini menandai
sikap tegas FIFA terhadap kualitas dan integritas kepemimpinan di lapangan
hijau.
Pada Oktober 2024,
laga Kualifikasi Piala Dunia antara Indonesia dan Bahrain berlangsung sengit.
Ahmed Al-Kaf menjadi pengadil dalam pertandingan yang berakhir imbang. Namun,
kontroversi mencuat saat ia memberikan tambahan waktu lebih dari enam menit
yang diumumkan, hingga mencapai menit ke-90+9. Di momen krusial inilah Bahrain
mencetak gol penyama kedudukan. Publik Indonesia dan pengamat sepak bola
menilai keputusan itu merugikan Garuda dan menggugurkan potensi kemenangan
penting.
Menanggapi hasil
kontroversial tersebut, PSSI tidak tinggal diam. Federasi Sepak Bola Indonesia
secara resmi mengirimkan surat protes kepada FIFA dan AFC, menuntut evaluasi
atas performa Al-Kaf. Protes ini disertai bukti rekaman pertandingan dan
analisis teknis, menunjukkan bahwa perpanjangan waktu dan beberapa keputusan
Al-Kaf tidak sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Beberapa bulan
setelah insiden tersebut, FIFA merilis daftar resmi wasit untuk Piala Dunia
Antarklub 2025. Nama Ahmed Al-Kaf tidak lagi tercantum di dalamnya. Langkah ini
dipandang sebagai sinyal kuat dari FIFA bahwa evaluasi terhadap wasit dilakukan
secara objektif dan akuntabel. Keputusan ini juga menjadi angin segar bagi
federasi-federasi kecil seperti Indonesia yang sering merasa diabaikan dalam
level kompetisi internasional.
Federasi Sepak Bola
Oman (OFA) menyatakan kekecewaannya atas pencoretan Al-Kaf. Dalam pernyataan
resminya, OFA tetap mendukung Al-Kaf sebagai wasit berpengalaman dan
berintegritas. Mereka menilai keputusan FIFA terlalu cepat dan terpengaruh
opini publik, serta tidak mempertimbangkan seluruh aspek pertandingan.
Pencoretan ini
dinilai banyak pihak sebagai bagian dari proses reformasi sistem perwasitan di
tubuh FIFA. Di era di mana VAR dan transparansi menjadi kebutuhan mutlak,
kualitas wasit menjadi faktor utama dalam menjaga marwah pertandingan. Langkah
FIFA ini diharapkan bisa menjadi awal dari penyaringan yang lebih ketat dan
adil terhadap perangkat pertandingan.
Ahmed Al-Kaf memang
bukan satu-satunya wasit yang pernah menuai kontroversi. Namun, kasus ini jadi
pengingat penting bahwa setiap keputusan di lapangan bisa berdampak besar.
Pencoretannya dari ajang besar seperti Piala Dunia Antarklub merupakan langkah
berani FIFA untuk menjaga kualitas dan kepercayaan publik terhadap olahraga
paling populer di dunia ini. Untuk Indonesia, ini jadi momen pembuktian bahwa
perjuangan mencari keadilan di dunia sepak bola internasional bukan hal yang
mustahil.
Kesimpulan
Refleksi
Dunia sepak bola tidak hanya berbicara soal taktik dan gol. Ia juga soal kepercayaan, keadilan, dan sportivitas. Insiden ini menunjukkan bahwa tekanan publik dan federasi nasional bisa membawa perubahan jika dilakukan secara elegan dan berdasar. Kini, suara dari negara seperti Indonesia mulai didengar, dan harapan akan sistem yang lebih adil pun tumbuh.
Kanal Sehat
•
25 April 2025
News Update
•
25 April 2025
News Update
•
25 April 2025
Kanal Sehat
•
25 April 2025
BLAST!
•
25 April 2025
Wara Wiri
•
25 April 2025
News Update
•
25 April 2025
News Update
•
24 April 2025
Wara Wiri
•
24 April 2025
News Update
•
24 April 2025
Sport
•
24 April 2025
Ngidang
•
24 April 2025
News Update
•
24 April 2025
Persepsi
•
24 April 2025
Kanal Sehat
•
24 April 2025
News Update
•
24 April 2025
News Update
•
25 April 2025
News Update
•
25 April 2025
Wara Wiri
•
25 April 2025
Kanal Sehat
•
25 April 2025
News Update
•
25 April 2025