Tinjau Stasiun Pengendali Banjir, Herman Deru Pastikan Palembang Siap Hadapi Genangan

19 April 2025 13:43

Terverifikasi

Meylanda Purnamasari

Gubernur Herman Deru menegaskan bahwa kehadirannya di lapangan adalah bentuk dukungan penuh terhadap kerja keras Wali Kota Palembang yang selama ini menangani genangan air pascahujan. Menurutnya, urusan banjir tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci mempercepat solusi konkret.

2. Stasiun Pengendali Banjir Sungai Bendung Terbukti Efektif

HD mengapresiasi fungsi Stasiun Pengendali Banjir Sungai Bendung yang terbukti menurunkan luas wilayah terdampak banjir dari 285 hektar menjadi hanya 48 hektar. Bahkan, capaian ini diperoleh meskipun mesin pompa belum dijalankan dalam kapasitas maksimal. Artinya, potensi optimalisasi pengendalian banjir masih terbuka lebar jika retensi dan kapasitas ditingkatkan.

3. Rencana Pembangunan Stasiun Banjir di Sungai Buah

Melihat efektivitas sistem yang ada, HD menilai Sungai Buah memiliki potensi untuk dibangun stasiun pengendali banjir serupa. Ia meminta Pemkot Palembang untuk segera merampungkan desain dan penentuan titik lokasi tahun ini agar pembangunan bisa dimulai segera. Pendanaannya akan dilakukan secara kolaboratif antara pemerintah daerah dan pusat.

4. Imbauan Kelola Sampah & Solusi Tambahan di Simpang Polda

Selain fokus pada infrastruktur, HD juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai demi menjaga kelancaran aliran air. Sementara itu, merespons keluhan Wali Kota tentang kolam retensi Simpang Polda yang sudah overload, HD menyatakan siap meninjau dan mempertimbangkan pembangunan kolam baru untuk menampung debit air lebih besar.

Kesimpulan

Peninjauan langsung oleh Gubernur Herman Deru menunjukkan bahwa penanganan banjir di Palembang menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Efektivitas Stasiun Pengendali Banjir Sungai Bendung menjadi bukti bahwa solusi nyata bisa dicapai dengan kerja sama lintas sektor. Dengan perencanaan pembangunan stasiun baru di Sungai Buah dan kolam retensi tambahan di Simpang Polda, serta dukungan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, upaya mengurangi banjir di Palembang semakin terstruktur dan berkelanjutan.

Refleksi

Penanganan banjir bukan hanya soal pembangunan fisik, tapi juga soal kesadaran kolektif. Dengan koordinasi yang kuat antara pemerintah provinsi, kota, dan masyarakat, solusi banjir bukan hanya mungkin, tapi nyata. Kolaborasi jadi kunci, partisipasi publik jadi kekuatan.