Golkar Sebut Gibran Serba Salah: Terlalu Muncul Enggak Baik, Tenggelam Juga Buruk

24 April 2025 11:27

Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, menilai Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berada dalam posisi serba salah dalam panggung politik nasional. Pernyataan ini disampaikan menyusul kemunculan Gibran melalui dua video monolog yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, yang menuai beragam tanggapan dari publik.

1. Dilema Peran Wakil Presiden

Uploaded ImageGambar : Golkarpedia

Sarmuji mengungkapkan bahwa posisi seorang wakil, termasuk wakil presiden, seringkali menghadapi dilema dalam menempatkan diri. "Jadi wakil itu kadang serba salah. Terlalu maju salah, ketinggalan juga salah. Terlalu muncul juga nggak baik, tenggelam sama sekali juga buruk," ujar Sarmuji pada Rabu (23/4/2025) .​

2. Tanggapan terhadap Video Monolog Gibran

Uploaded Image
Gambar : Youtube Gibran

Dalam video monolog pertamanya yang diunggah pada Sabtu (19/4/2025), Gibran membahas isu bonus demografi dan tantangan global seperti perang dagang dan perubahan iklim. Video kedua, diunggah pada Selasa (22/4/2025), mengangkat keberhasilan Timnas Indonesia U-17 lolos ke Piala Dunia. Langkah ini dianggap oleh sebagian pihak sebagai upaya Gibran untuk tetap eksis di panggung politik menjelang Pemilihan Presiden 2029.

Namun, Sarmuji membantah anggapan tersebut dan menilai bahwa Gibran sedang berupaya memantik kesadaran publik terhadap isu-isu penting. "Wapres Gibran sedang memantik kesadaran terhadap isu yang penting, terutama isu demografi. Apa yang disebut bonus demografi bisa menjadi beban demografi bahkan bencana demografi jika tidak dikelola dengan baik," jelasnya

3. Dukungan dari Presiden Prabowo

Uploaded Image
Gambar : BBC

Sarmuji menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak membatasi peran yang diemban oleh Gibran sebagai wakil presiden. "Untungnya Pak Prabowo orangnya juga enggak ribet dan enggak baper. Enggak membatasi peran wapresnya, jadi Wapres Gibran bisa ambil peran sesuai porsinya," katanya .​

Kesimpulan

  • Gibran menuai perhatian publik usai mengunggah video monolog bertema isu strategis nasional.
  • Sekjen Golkar menyebut posisi wakil presiden memang serba salah—terlalu muncul dikritik, terlalu diam juga disalahkan.
  • Langkah Gibran dianggap bukan pencitraan, tetapi upaya membangkitkan kesadaran publik soal isu demografi dan prestasi nasional.
  • Presiden Prabowo disebut tidak membatasi ruang gerak Gibran, memungkinkan sinergi peran yang fleksibel.
  • Video Gibran dinilai sebagai bentuk komunikasi kreatif untuk tetap relevan di ruang publik tanpa mengganggu harmoni pemerintahan.

Refleksi

Peran wakil presiden tak jarang seperti berjalan di tali tipis: harus terlihat, tapi tidak menutupi bayangan presiden. Gibran tengah belajar memainkan peran itu dengan gaya sendiri—dalam sunyi, tapi mengajak berpikir. Kritik boleh datang, tapi partisipasi aktif dalam wacana nasional patut diapresiasi. Di tengah politik yang kadang bising, justru monolog bisa jadi pengingat bahwa kepemimpinan tak selalu soal panggung kadang cukup dari sorotan kamera yang kecil tapi bermakna.

BACA JUGA
LAGI TRENDING