Mengenal Intermittent Fasting: Pola Makan Modern dengan Segudang Manfaat Kesehatan

19 April 2025 23:00

Intermittent Fasting (IF) atau puasa berkala kini menjadi salah satu tren gaya hidup sehat yang banyak diterapkan oleh masyarakat dunia, termasuk di Indonesia. Pola makan ini bukan sekadar metode diet untuk menurunkan berat badan tetapi, Intermittent Fasting adalah cara mengatur kapan waktu terbaik untuk makan dan kapan tubuh perlu diberi jeda dari asupan makanan.

Secara sederhana, Intermittent Fasting adalah pola makan yang mengatur waktu makan dan puasa dalam satu siklus harian atau mingguan. Tidak ada larangan terhadap jenis makanan tertentu, melainkan lebih menekankan pada pengaturan waktu makan agar tubuh memiliki waktu cukup untuk memproses energi dan melakukan pemulihan.

Salah satu metode IF yang paling populer adalah metode 16/8, yaitu berpuasa selama 16 jam dan makan hanya dalam jendela waktu 8 jam. Contohnya, seseorang hanya makan dari pukul 12 siang hingga 8 malam, lalu berpuasa dari pukul 8 malam hingga 12 siang keesokan harinya.

Selain metode tersebut, ada juga pola 5:2, di mana seseorang makan seperti biasa selama lima hari dalam seminggu dan mengurangi asupan kalori secara drastis (sekitar 500–600 kalori) pada dua hari sisanya. Ada pula metode 24-hour fasting, yaitu puasa penuh selama 24 jam sebanyak satu hingga dua kali seminggu.

Meskipun terlihat sederhana, Intermittent Fasting telah terbukti secara ilmiah memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan. Berikut lima fakta penting kesehatan yang mendukungnya:

1. Mengatur Kesehatan Metabolik dan Kadar Gula Darah

Uploaded Image

Sumber : Freepik

Selama fase puasa, kadar insulin dalam tubuh menurun sementara hormon pertumbuhan meningkat. Ini membuat tubuh lebih efisien dalam membakar lemak dan memproses energi. Intermittent Fasting juga membantu meningkatkan sensitivitas insulin yang sangat penting untuk mencegah diabetes tipe 2 dan masalah metabolik lainnya.

2. Menurunkan Berat Badan Secara Alami dan Sehat

Uploaded Image

Dengan membatasi waktu makan asupan kalori secara otomatis akan berkurang. Saat tubuh tidak mendapat asupan makanan dalam jangka waktu tertentu, ia mulai menggunakan lemak sebagai bahan bakar energi. Hal ini membuat IF efektif untuk menurunkan berat badan secara bertahap tanpa perlu diet ketat.

3. Menyehatkan Otak dan Meningkatkan Konsentrasi

Uploaded Image

Sumber : Freepik.com

Penelitian menunjukkan bahwa IF memicu produksi BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor) yang merupakan protein penting bagi fungsi otak. Efeknya termasuk peningkatan fokus, kejernihan berpikir serta perlindungan jangka panjang terhadap penyakit yang melibatkan peran otak seperti Alzheimer dan Parkinson.

4. Mendorong Autophagy: Proses Pembersihan Sel Rusak

Uploaded Image

Sumber : Antara Foto

Autophagy adalah proses alami tubuh untuk membersihkan sel-sel yang sudah tua, rusak atau tidak berfungsi. Proses ini biasanya terjadi saat tubuh dalam keadaan puasa. Intermittent Fasting membantu mengaktifkan proses ini, hal tersebut diyakini dapat mencegah penyakit kronis dan memperlambat penuaan.

5. Menstabilkan Energi dan Memperbaiki Kualitas Tidur

Uploaded Image

Sumber : Freepik.com

IF membantu menyelaraskan kembali ritme tubuh (jam biologis) yang berpengaruh besar pada pola tidur dan energi harian. Banyak pelaku IF melaporkan tidur lebih nyenyak, bangun lebih segar dan tidak lagi merasa ngantuk berlebihan di siang hari.

Refleksi

ntermittent Fasting mengajarkan tubuh untuk beristirahat, bukan hanya dari makanan, tapi juga dari kebiasaan berlebihan. Pola ini melatih disiplin, menyelaraskan ritme biologis dan memberi ruang bagi tubuh untuk pulih secara alami.

BACA JUGA
LAGI TRENDING
Kenali 5 Gejala Awal Stroke Sebelum Terlambat!

Kanal Sehat

25 April 2025

#5