22 April 2025 14:54
Serangkai.co.id – Kanal Sehat – Tidak
sedikit dari kita yang terbiasa membuang sisa makanan langsung ke tempat
sampah. Padahal, sisa-sisa dapur seperti kulit buah, ampas sayur dan nasi basi
bisa diolah menjadi pupuk kompos yang sangat bermanfaat bagi tanaman. Selain
ramah lingkungan, membuat kompos juga membantu mengurangi volume sampah rumah
tangga dan menciptakan tanah yang lebih subur. Mulai besok stop buang sisa
makanan lakukan pengolahan sampah tersebut dengan mudah di rumah! Begini langkahnya
:
Langkah awal yang paling penting adalah memisahkan jenis sampah yang bisa dan tidak bisa dikomposkan. Sampah organik seperti sisa sayur, kulit buah, ampas kopi, teh celup bekas dan nasi basi termasuk bahan yang dapat terurai secara alami.
Sebaliknya, hindari mencampurkan
plastik, logam, tulang, makanan berminyak, atau produk susu karena akan
menghambat proses pengomposan dan bisa menyebabkan bau tidak sedap. Kebiasaan
memilah sampah ini sangat penting untuk memulai proses kompos yang sehat dan
efisien.
Setelah memilah sampah organik, kamu memerlukan wadah
sebagai tempat pengomposan. Wadah kompos bisa berupa ember bekas, tong plastik atau
bahkan pot tanaman yang sudah tidak terpakai, asalkan memiliki sirkulasi udara
yang cukup dan bisa ditutup untuk mencegah datangnya serangga. Idealnya, wadah
ditempatkan di area yang teduh dan tidak terkena hujan langsung agar kelembapan
tetap terjaga. Jangan lupa buat beberapa lubang di bagian bawah dan samping
untuk memperlancar aliran udara dan drainase.
Tips agar kompos cepat matang dan tidak menimbulkan bau adalah dengan memperhatikan rasio antara bahan “hijau” dan “coklat”. Bahan hijau adalah limbah basah seperti sisa makanan, sedangkan bahan coklat adalah limbah kering seperti daun kering, serpihan kardus, atau serbuk kayu.
Rasio idealnya adalah satu bagian bahan hijau dibanding dua hingga tiga bagian bahan coklat. Campuran seimbang ini akan menciptakan lingkungan ideal bagi mikroorganisme untuk bekerja mengurai bahan organik menjadi kompos yang bergizi tinggi.
Pengomposan tidak bisa dibiarkan begitu saja. Setiap tiga
sampai lima hari, kamu perlu mengaduk isi wadah kompos untuk mempercepat proses
dekomposisi dan memastikan semua bahan tercampur dengan baik. Selain itu, kamu
juga harus memantau kelembapan. Jika kompos terlalu kering, semprotkan sedikit
air. Jika terlalu basah atau berbau busuk, tambahkan lebih banyak bahan coklat
seperti daun atau potongan koran. Perawatan sederhana ini akan memastikan
kompos tetap sehat dan cepat matang.
Pengomposan akan terlihat hasilnya dalam empat hingga
delapan minggu. Kompos yang matang umumnya berwarna gelap seperti tanah, tidak
berbau menyengat dan bertekstur remah. Setelah itu, kamu bisa langsung
menggunakannya untuk memperkaya media tanam di pot bunga, kebun rumah atau
tanaman hias. Tanaman yang mendapat pupuk kompos biasanya tumbuh lebih sehat,
karena kompos mengandung nutrisi alami yang sangat dibutuhkan oleh akar dan
tanah
Refleksi
Mengubah sisa makanan menjadi kompos bukan hanya mengurangi sampah, tapi juga menjaga kesehatan lingkungan dan tubuh. Tanah yang subur menghasilkan tanaman lebih sehat, memberi kita makanan yang lebih alami dan bebas bahan kimia. Langkah kecil ini berdampak besar bagi bumi dan kehidupan sehari-hari.
Kanal Sehat
•
25 April 2025
News Update
•
25 April 2025
News Update
•
25 April 2025
Kanal Sehat
•
25 April 2025
BLAST!
•
25 April 2025
Wara Wiri
•
25 April 2025
News Update
•
25 April 2025
News Update
•
24 April 2025
Wara Wiri
•
24 April 2025
News Update
•
24 April 2025
Sport
•
24 April 2025
Ngidang
•
24 April 2025
News Update
•
24 April 2025
Persepsi
•
24 April 2025
Kanal Sehat
•
24 April 2025
News Update
•
24 April 2025
News Update
•
25 April 2025
Wara Wiri
•
25 April 2025
News Update
•
25 April 2025
Kanal Sehat
•
25 April 2025
BLAST!
•
25 April 2025