29 April 2025 15:17
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan Nasional 2024 yang menunjukkan bahwa praktik menyontek masih terjadi di 78 persen sekolah dan 98 persen kampus di Indonesia. Temuan ini menempatkan skor integritas pendidikan nasional pada angka 69,50, menurun dari 73,7 pada tahun sebelumnya, dan dikategorikan dalam status "Korektif" .
Gambar : Citizen
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, menyatakan bahwa hasil survei ini merupakan "alarm" bagi dunia pendidikan Indonesia. Ia mengidentifikasi tiga faktor utama penyebab maraknya praktik menyontek:
Model Soal Ujian: Soal-soal yang terlalu menekankan pada hafalan mendorong siswa untuk mencontek agar dapat menjawab dengan benar .
Kurangnya Percaya Diri Siswa: Banyak siswa merasa tidak yakin dengan kemampuan mereka sendiri, sehingga memilih untuk menyontek sebagai jalan pintas.
Orientasi Pendidikan yang Kuantitatif: Sistem pendidikan yang terlalu fokus pada nilai dan peringkat membuat siswa lebih mementingkan hasil akhir daripada proses pembelajaran .
Mu'ti menekankan pentingnya menjadikan hasil survei KPK sebagai dasar untuk memperbaiki sistem pembelajaran di Indonesia. Ia menyarankan penerapan pendekatan deep learning yang menekankan pada kemampuan analisis dan pemikiran kritis siswa, sehingga mengurangi ketergantungan pada hafalan dan menyontek .
Gambar : Antara News
Sebagai langkah konkret, Kemendikdasmen berencana untuk:
Mendesain ulang soal-soal ujian agar lebih menekankan pada pemahaman dan analisis, bukan sekadar hafalan.
Mengubah pendekatan pembelajaran dari yang berorientasi pada nilai menjadi berfokus pada penguasaan ilmu pengetahuan.
Membangun ekosistem pendidikan yang mendukung nilai-nilai integritas dan kejujuran, baik di lingkungan sekolah maupun kampus .
Gambar : Disdikpora Buleleng
Abdul Mu’ti juga menyoroti pentingnya peran guru dan orang tua dalam membangun budaya jujur sejak dini. Ia menyebut, jika lingkungan belajar dan keluarga membiarkan atau bahkan membenarkan praktik menyontek sebagai “wajar”, maka anak-anak akan tumbuh tanpa memahami nilai kejujuran sebagai fondasi pendidikan dan kehidupan.
Kesimpulan
Refleksi
Temuan KPK tentang tingginya praktik menyontek di institusi pendidikan Indonesia menjadi cerminan bahwa integritas dalam dunia pendidikan perlu mendapat perhatian serius. Langkah-langkah yang diusulkan oleh Mendikdasmen Abdul Mu'ti menunjukkan komitmen pemerintah dalam membenahi sistem pendidikan agar lebih menekankan pada kejujuran dan pemahaman mendalam, bukan sekadar pencapaian nilai.
Business
•
29 April 2025
News Update
•
29 April 2025
News Update
•
29 April 2025
Wara Wiri
•
29 April 2025
News Update
•
29 April 2025
News Update
•
29 April 2025
Ngidang
•
29 April 2025
News Update
•
29 April 2025
News Update
•
29 April 2025
Business
•
29 April 2025
Ngidang
•
29 April 2025
Kanal Sehat
•
29 April 2025
Business
•
28 April 2025
Wara Wiri
•
28 April 2025
News Update
•
28 April 2025
Sport
•
28 April 2025
News Update
•
29 April 2025
Ngidang
•
29 April 2025
News Update
•
29 April 2025
Kanal Sehat
•
29 April 2025
Business
•
29 April 2025